Wahai Millennials, Tidurlah!

Maret 23, 2018






Terkhusus Untuk Kalian Yang Lack of Sleep

Jengjeng, post pertama setelah ganti domain jadi dotcom (da padahal harganya cuma seharga kuota internet bulanan). Wahai kamu para readers, biasanya jam berapa kalian tidur di malam hari? Jam 8/9/10/11/12 atau nggak tidur sama sekali? Kalian yang tidur jam 8 aku kasih tepuk tangan sekali, terlalu rajin tidur kalian. Jam 9? Aku kasih tepuk tangan dua kali, kalian hebat bisa tidur tepat waktu. Jam 10? Aku kasih peringatan, jangan tidur terlalu larut malam ya. Buat yang tidur jam 11/12 dan ke atas, aku tepuk matanya biar bisa merem kalian.

Teman-teman yang budiman, bagi yang follow IG saya mungkin udah ada yang lihat beberapa postingan snapgram ku yang bahas tentang pentingnya tidur tepat waktu dan mengelola waktu yang semakin cepat. Iya gengs, aku lagi concern banget sama isu waktu. Di zaman sekarang ini, kita dituntut untuk bisa multi-tasking, punya banyak kemampuan, dituntut untuk jadi orang sibuk supaya bisa melatih hardskill dan softskill. Akibatnya, kita terlalu lama melek dan kekurangan waktu untuk memejamkan mata.

Millennials zaman sekarang hidup penuh agenda. Tugas sekolah, kuliah, itu bukan main banyaknya. Padahal materi di kelas aja kadang susah dimengerti dan harus diulang lagi di les atau di rumah.  Selain itu, di rumah juga harus bantu-bantu orang tua. Eits untuk urusan bantu-bantu orang tua itu hukumnya WAJIB BANGET ya teman-teman, nggak boleh dikesampingkan. Terus harus les atau kegiatan lain yang bisa mengembangkan kemampuan non akademik, misal ikut kursus bahasa, kursus musik, tari, teater, bela diri, dan lain sebagainya. Ada juga yang ikut beragam organisasi di sekolah/kampus untuk menambah banyak relasi, misal ikut BEM/OSIS, pecinta alam, penyiar radio, himpunan jurusan, dsb. Ada lagi yang nambah ikut organisasi di luar, misal asosiasi pelajar, asosiasi peduli sosial, asosiasi peduli pendidikan, dll. Sudah sekolah/kuliah, ikut les, ikut organisasi di sekolah, ikut organisasi di luar, nambah lagiiiiii kerja part time atau buka bisnis pula. Luar biasa emang manusia zaman sekarang. Gaya hidup hedon yang kita punya (nggak usah mengelak kalian, satu dari dua millennials itu hedonis, sumber dari opini.id) menuntut punya uang ekstra buat jalan-jalan, makan di resto, beli baju bermerek, dll. Nah, uangnya buat begituan kan nggak enak kalo minta dari orang tua, dianggap nggak tahu diri ngabisin uang orang tua. Akhirnya, kalian harus kerja buat nyari uang ekstra. Selain itu, kerja part time apalagi punya usaha bisinis sendiri bisa menjadi nilai lebih dari diri kamu di mata orang-orang.

Nah kalo ada orang yang begitu, coba hitung berapa jam yang ia habiskan untuk seluruh kegiatan di atas.

Kuliah + organisasi + main + part time/ bisins + kursus = 5 + 1 + 2 + 4 +2 = 14 jam

Itu hitungan kasarnya, kuliah atau sekolah bisa menghabiskan waktu 6-8 jam sendiri. Bagi yang nggak kursus bisa diganti dengan belajar atau nugas. Belum lagi kalian dituntut untuk tahu segala hal, jadi harus sering searching di internet atau baca buku atau nonton film atau kegiatan lain yang berfungsi untuk expand your knowledge. Intinya, waktu yang tersisa setelah dikurangi untuk beraktivitas itu sedikit, sekitar 10 jam. Berapa jam luang yang kalian punya setiap hari? Jika waktu luang yang kalian punya kurang dari 10 jam, menurutku itu bisa jadi alarm buat kamu kalo harus menghentikan overbusy yang sekarang kamu kerjakan.

Aku sendiri termasuk orang yang pernah begadang, akhir-akhir ini aja sih tiap hari begadang. Kalian tahu lah aku kan termasuk kategori ‘middle gabut people’ haha, jadi masih punya cukup waktu luang buat tidur. Namun, teman-temanku di sekitarku banyak yang suka begadang, mungkin mereka nggak suka, tapi ‘terpaksa’. Banyak anak kuliahan yang sering begadang karena nugas atau sekedar nongkrong di warung kopi. Segudang aktivitas itu membuat jam tidur menjadi berkurang, yang tadinya ketika SMA jam 10 malam sudah mapan di kasur, sekarang jam segitu justru baru pulang dari kampus dan masih ada kegiatan lain. Kerja kelompok aja dimulai baru jam 10 itu, bisa ketebak dong selesainya jam berapa. Belum lagi ngekos, nggak ada orang tua kita yang bakal nungguin di depan pintu rumah kalau pulang telat, jadi merasa makin bebas. Mungkin nggak setiap millennials itu sering begadang, tapi yang kutahu millennials di sekitarku begitu. Ketika aku bales chat jam 11- jam 1 malam, mereka masih respon, which means mereka masih melek, belum tidur. Kalau masih bangun jam segitu buat sholat tahajudan itu sih bagus ya, bagus banget justru. Tapi kalo buat ngerjain tugas, bisa kah kita tidur dulu sebentar aja?

Ada beberapa orang yang insomnia sejak lahir, aku memaklumi itu. Tapi buat kita yang jarang tidur cukup, lack of sleep atau sleep deprivation, coba kita pikir lagi manfaat tidur bagi kita. Gaya hidup millennials zaman sekarang emang lumayan bagus, setiap weekend kita harus jogging walau nyatanya 20% jogging 80% selfie (not me, karena aku jarang jogging wkwk). Ada gaya hidup makan sehat juga, diet lemak, dan trend positif lainnya. Namun, aku belum pernah liat trend tidur tepat waktu. Bahkan menurut pandanganku, orang-orang menganggap zaman sekarang ini semakin sering seseorang begadang semakin keren jadinya. Sekarang, orang harus sibuk, kalo nggak sibuk dia keliatan kurang bisa memanfaatkan waktu. Padahal, mereka yang bisa manage waktu dengan baik mereka lah yang berhasil mengendalikan waktu, bukan dikendalikan oleh waktu. Percuma saja kalau kita rajin jogging, makan sehat, dan cukup gizi-vitamin tetapi kita kurang tidur.

Aku tahu kalian sibuk wahai millennials, tapi ingat kita manusia yang butuh tidur. Sesibuk apapun kita, kita harus kasih kesempatan bagi tubuh untuk mengistirahatkan tubuh dan otak. Apalagi yang nggak sibuk, begadangan nggak jelas itu buruk buat kesehatan kita. Berikanlah tubuh kita waktu untuk rehat, jadikan itu sebagai bentuk rasa terima kasih kepada tubuhmu sendiri yang sudah membersamaimu sehari penuh kegiatan.

Apa pentingnya tidur?

Tidur itu bukan urusan memejamkan mata. Konsep yang harus kalian tanamkan : tidur itu bukan berarti kehilangan waktu untuk bekerja. Tidur itu bukan gabut, bukan karena kita nggak punya kerjaan akhirnya tidur. Tidur itu kewajiban bagi kita. Tidur itu kebutuhan, prioritas. Ketika kita terjaga, melek, bangun selama 16 jam, kita akan mulai mengalami deteriorasi fungsi mental dan fisik (deteriorasi : kemerosotan, kemunduran, penurunan). Ketika terjaga selama 20 jam, fungsi mental kita sama dengan mental/jiwa orang yang sedang mengendarai mobil dalam keadaan mengantuk. Hasil eksperimen ilmuwan Australia-New Zealand menyebutkan bahwa terjaga selama 28 jam sama dengan orang yang berkadar alkohol 0,05-0,1, sedangkan batas kadar alkohol yang legal untuk mengendara di U.S. adalah 0,08. Jadi, buat kamu yang ingin merasakan drunk, nggak perlu minum alkohol, cukup jangan tidur selama seharian (ini Cuma lelucon ya, jangan dipraktikkan). Pernahkah kalian lihat orang yang nggak tidur selama berhari-hari dan tahukah efek yang terjadi pada diri mereka? Coba search di Google atau Youtube and you will see how.

Di postingan yang pertama ini aku akan fokus ke dampak begadang dan manfaat tidur. Posting selanjutnya insyaAllah bakal bahas tidur yang bagus dan sehat bagi tubuh.

Kenapa sih kita perlu banget buat tidur? As I have said it before, tidur itu kebutuhan. Itu sudah digariskan Tuhan dan emang Tuhan meminta kita untuk tidur cukup. Kalau dalam Islam telah dijelaskan dalam Al-Quran Surah Al Furqan (47) :
Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.

Secara medis maupun psikologis, kita juga butuh banget tidur. Menurut www.helpguide.org, berikut waktu tidur yang dibutuhkan manusia berdasarkan usia.

Kurang tidur bisa berdampak pada psikologis, kita menjadi lebih susah mengontrol emosi, hingga berdampak pada kesehatan jangka panjang seperti memiliki risiko stroke yang lebih tinggi. Nah, berikut ini rangkuman dari fungsi tidur yang penting banget buat diri kita. Simak baik-baik ya, teman.

1.       Membersihkan otak

Ketika kita terjaga, otak kita dipenuhi adhenosine dan protein bersifat toxic : beta amyloid. Partikel ini berhubungan erat dengan potensi demensia di masa depan. Ketika tidur, otak kita akan membersihkan produk sampingan hasil pengolahan energi yang jadi sampah di otak kita. Nah, kalo nggak cukup tidur berarti otak kita bakal kelebihan beta amyloid dan meningkatkan risiko terkena demensia di masa depan.



2.       Memperbaiki ingatan jangka panjang

Studi Herman Ebbinghaus pada abad 19 menyebutkan, kita cenderung melupakan 40% hal baru yang sedang dipelajari dalam 20 menit pertama, studi ini dikenal dengan the forgetting curve (kurva melupakan?). Nah, hal-hal baru yang kita lupakan ini bisa kita konsolidasikan, kita sambung lagi saat tidur dengan memindahkan informasi dari short-term memory ke ­long-term memory oleh bagian otak yang namanya hippocampus. Tidur yang cukup di malam hari membantu otak untuk memperbaiki fungsinya, sehingga besok paginya, kita jadi lebih segar, bisa mengingat dengan baik dan menjaga fungsi memori untuk mengingat. Ketika kalian memaksakan diri untuk belajar SKS semalaman, yang ada ilmu kalian hanya ada di short-term memory dan nggak masuk ke memori jangka panjang. Video lengkapnya bisa ditonton di sini.


3.       Menjaga fungsi organ reproduksi

Menurut Prof. Mathew Walker, laki-laki yang tidur hanya 4-5 jam sehari level hormon testosterone nya sama dengan orang yang 10 tahun lebih tua darinya. Tak beda jauh dengan wanita. Intinya, kurang tidur akan mengurangi tingkat fertilitas organ reproduksi.

4.       Menjaga kekebalan imun dan kesehatan

Ketika kita hanya tidur 4-5 jam sehari, kita akan kehilangan 70% sel pembunuh kanker. Jadi, orang yang kurang tidur akan memiliki sistem yang lemah dan punya risiko tinggi untuk terkena kanker. Orang yang kurang tidur, suka begadang juga punya risiko diabetes yang tinggi. Ketika kita begadang, otak kita akan mengirim sinyal yang membuat kita merasa lapar karena ghrelin dalam otak yang meningkat. Akhirnya kita makan banyak, terutama gula. Gula yang berlebihan akan membuat kita mudah terserang diabetes dan obesitas. Kita juga minum kopi yang akan meningkatkan heart rate (detak jantung) yang mengakibatkan high pressure pada otak.


5.       Mereboot sistem kardiovaskular

Ketika kita tidur, jantung kita akan berada pada siklus relaksasi yang intinya menurunkan tekanan darah dan menurunkan detak jantung kita. Ketika kita tidak cukup tidur, kita nggak bisa me-reboot sistem kardiovaskular dan tekanan darah kita jadi tinggi. Ketika kita kehilangan satu jam waktu tidur di musim semi (hasil studi di U.S), risiko terkena serangan jantung meningkat sebanyak 24%. Kebiasaan tidur yang kurang dari enam jam juga akan meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 4,5 kali daripada mereka yang tidur cukup selama 8 jam.


Masih pengen begadang kalo udah tahu risikonya seperti itu? Teman-teman, memang mungkin sekarang kita belum merasakan efek samping dari sering begadang. Mungkin kita hanya merasa ngantuk yang bisa diobati dengan tidur di esok harinya, atau hanya kehilangan fokus, tapi lama-lama kita bisa menjadi seperti murid yang memecahkan rekor terjaga selama 264 jam pada tahun 1965, Rendy Gardner. Pada hari kedua, Rendy kesulitan untuk membuat mata fokus, ia juga kehilangan kemampuan mengidentifikasi objek lewat sentuhan. Pada hari ketiga ia berubah menjadi moody, tidak bisa konsentrasi. Lama kelamaan, ia bermasalah dengan short term memory, menjadi paranoid, dan mulai halusinasi. Dampak yang kita rasakan bisa jadi lebih parah dari Rendy, kita mungkin akan mengalami ketidakseimbangan hormon, illness, atau bahkan mengalami kematian seperti seorang penggemar bola pada tahun 2014 yang menonton WorldCup selama 48 jam non stop.


Wahai millennials, tidurlah ketika waktunya. Your body deserves it, you deserves it! Jangan begadang, kamu nggak akan kuat. Biar Rhoma Irama saja.

P.S : Postingan ini masih akan berlanjut ke tulisan selanjutnya, ditunggu saja ya.

Ketika (tumben)(sok) sibuk (wah ini ngga bisa manage waktu berarti)
Di hari meteorologi sedunia,
Tangerang Selatan

 23 Maret 2018



You Might Also Like

0 komentar