Bahkan, Cermin Memujamu

November 15, 2018

Aku minta maaf bu, atas perdebatan minggu lalu
Aku egois
tapi sungguh bu, niatku tulus ingin mengajak ibu kemari
melihat dunia di mana sekarang aku tinggal
tempat di mana aku sekarang jauh dari ibu
tempat yang membuatku berani mengucapkan “aku rindu”
Aku ingin ibu merasakan
dan melihat indahnya dunia sekitarku ini buk
Aku pasti membuat ibu dilema
Ibu pasti ingin sekali pergi, aku tau
ibu pasti sudah sejak lama ingin berkunjung ke tempat baruku
aku bersikukuh ibu harus kemari, ibu kebingungan
Hingga akhirnya ibu bilang, ibu tidak ingin melihat cermin
Aku tertikam dengan ucapan itu

Buk, tulus dari dalam hatiku, dan hati adik
Kami bangga memiliki wanita sehebat engkau yang menjadi ibu kami.
Kalau perlu, kami ungkapkan lantang-lantang di kerumunan
Tak pernah sebersit pun kami merasa malu
Justru kami bangga, bahagia, dan bersyukur.
Bu, kami tahu berat, untuk berani menatap cermin dan dunia
Seberapa beratnya kami tidak bisa merasakan, hanya ibu yang tahu
Kami tidak tahu, mungkin ibu sangat tidak suka
dengan pantulan diri ibu di cermin
Tapi kami ingin, ibu tidak lagi mengurung diri
Kami ingin ibu tidak terbebani
jika ibu begitu karena ingin melindungi anak-anakmu dari rasa malu
percayalah, kami tidak pernah malu, begitu pula adik.
Kami bangga, miliaran kali akan kami katakan kami bangga padamu
Seperti yang ibu bilang,
ketulusan dan kebaikan hati lah
yang membuat seorang wanita cantik
Maka dengan segala kehebatan ibu mengurus kami,
Ibu wanita paling cantik di mata kami

Bu, kami ingin ibu kembali memiliki rasa percaya diri
Yang sempat meredup, sinarkanlah kembali
Kami tahu itu berat, buk.
Tapi kami mohon, jangan biarkan sinar itu redup hanya karena
Omongan dari mereka yang tak tahu
Ibu berhak bersinar kembali
Ibu berhak menatap cermin dengan bahagia
Ibu berhak pergi ke keramaian tanpa peduli cuitan sekelliing
Yakinkanlah dalam hati, buk. Ibu cantik.
Jika ada yang kembali ibu memandang sebelah mata,
Tuhan dan kamilah benteng tanpa akhir yang akan melindungimu
Kami mohon, buk.
Kembalilah percaya diri menatap cermin itu
Seperti ibu bilang, jangan lihat seseorang dari penampilannya
Maka tolong bu, percayalah kami
Ibu pantas bahagia ketika menatap cermin.
Kami mohon, buk.

Ibu bilang ibu tidak pandai merias diri,
Ibu suka tampil apa adanya,
Ibu selalu datang kondangan tanpa polesan
Kami bangga, karena ibu mengajarkanku
memoles watak, jauh lebih penting daripada
memoles wajah
terima kasih atas ajaranmu, buk

Ibu berhak menatap cermin dengan bangga
sebab hebatnya seseorang tidak tampak dari penampilannya
melainkan dari kebaikan hatinya.
Bahkan jika bisa bicara, cermin itu memuja
betapa indah-cantiknya seorang ibu

You Might Also Like

0 komentar